Nelayan Minta Solusi Dari Pemerintah Terkait Pendangkalan Alur Muara Air Kantung 

Sungailiat | KilasKrimianal.com – Pendangkalan alur muara Air Kantung Jelitik semakin parah dan memperihatinkan dimana kondisi muara semakin dangkal dan sempit,sehingga untuk keluar masuk muara harus menunggu air pasang besar,hal ini diungkapkan Hendry (34) nelayan setempat saat konfrensi pers bersama HNSI Bangka. Kamis (27/07/2023).

Hendry mengungkapkan saat ini tinggal menunggu kapal mana lagi yang akan menjadi korban selanjutnya di alur muara itu. Sebelumnya sudah tidak terhitung lagi sudah berapa banyak kapal yang kandas dan pecah di alur muara itu.

“Kami nelayan ini juga membayar pajak penghasilan Pak,jadi kami berhak menuntut bapak bapak pejabat di kabupaten maupun yang di provinsi untuk memberikan solusi atas masalah kami ini. Bapak- bapak bisa saksikan sendiri kondisi alur muara saat ini.keadaannya sudah sangat memperihatinkan,untuk keluar masuk muara harus menunggu air pasang besar dulu.Kalau menghadapi gelombang besar kami sudah biasa pak kami tidak gentar,tapi kalau mau melalui muara ini sangat menakutkan lebih lebih melihat jin,Sagala macam ayat kita baca agar selamat melalui muara ini”.ujar Hendry dengan nada kesal.

“Kalau alur muara ini buntu bagaimana kami memberi makan anak istri kami,sedangkan ada ribuan nelayan yang menggantungkan hidupnya melalui alur muara ini. Kami para nelayan ini mengharapkan aksi nyata dari pemerintah untuk segera melakukan pengerukan alur muara ini”.Jelas Hendry.

Sementara itu Ketua DPC HSNI Kabupaten Bangka Lukman bersama para nelayan menyesalkan sikap aparatur pemerintah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dan Pemrov Babel beserta Anggota DPRD Babel yang bergegas pulang dan tidak bersedia berdialog dengan masyarakat nelayan usai meninjau alur muara air kantung Sungailiat.

“Hari ini kita sudah ada rencana pertemuan dengan perwakilan KKP RI dan Pemprov Babel yang dijadwalkan pukul 13.00.Saat kita tiba pukul 13.00 kurang lima belas menit (12.45 ) ternyata mereka sudah buru buru bubar,rupanya mereka sudah datang duluan dari jadwal”.Ujar Lukman dengan kesal

Lebih lanjut Lukman mengatakan bahwa kami sebenarnya ingin berdialog dan menyampaikan aspirasi nelayan yang kesulitan melalui alur muara Air Kantung Jelitik yang kondisinya semakin hari semakin memperihatinkan.

“Sebenarnya sudah ada pihak yang terbukti kinerjanya dalam mengeruk alur muara ini yaitu PT Anugrah Pasir Berkah (APB). Dan sudah terbukti dan dirasakan hasilnya oleh para nelayan,selama PT APB melakukan pengerukan tidak ada terjadi perahu nelayan yang bertabrakan atau pun yang pecah di alur muara ini bahkan saat terjadi angin Utara”.Ujar Lukman.

“Tetapi saat ini pengerjaan pengerukan oleh PT APB ini distop karena izinnya tidak diperpanjang. Pada saat itu Gubernurnya dijabat oleh Pak Erzaldi pengerukan ini sudah lancar,namun saat dijabat PJ Gubernur aktifitas PT APB distop karena izin belum diperpanjang. Untuk itu kami dari HNSI,SNNU,KNPIS dan Laskar Pesisir meminta PJ Gubernur Babel untuk meneruskan lagi pengerukan alur muara Air Kantung ini”.Jelas Lukman.

“Kami sudah tiga kali bersurat kepada PJ Gubernur Babel,Bahkan Bupati Bangka sekitar 2 bulan yang lalu sudah merekomndasikan kepada PJ Gubernur agar PT APB untuk melanjutkan pengerukan alur muara Air Kantung ini.Tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan,baiklah jika tidak ada tanggapan dari Pemprov Babel kami HNSI Bangka bersama 1000 nelayan siap melakukan aksi demonstrasi ke kantor Gubernur Babel dan DPRD Babel pada tanggal 2 Agustus mendatang”.tegasnya.

(Raja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *