Bank Sumsel Babel Kembali di Sorot Diduga Buruknya Pelayanan Terhadap Nasabah Kecil

Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat (Foto ; net)

 Bank Sumsel Babel kembali disorot akibat buruknya pelayanan terhadap nasabah kecil. Insiden yang dialami oleh calon kreditur, saudara IY, mengungkap kurangnya profesionalisme layanan yang diberikan oleh bank ini, terutama kepada nasabah yang paling membutuhkan.

Pada Kamis, 20 Juni, saudara IY mendatangi Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat dengan harapan bisa menarik berkas pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kemudian diajukan ulang di Cabang Pangkalpinang. Langkah ini diambil IY setelah pengajuan kreditnya di Cabang Sungailiat mengalami kendala.

“Sesampainya di Bank Sumsel Babel Cabang Pangkalpinang, saya bersama dua rekan, AE dan Slamet, bertemu dengan Customer Service (CS) bernama Kristin. Kristin kemudian menghubungi rekannya, Ambar, untuk menanyakan status pengajuan kredit saya. Saat panggilan berlangsung, suara Ambar terdengar jelas meski tidak menggunakan loudspeaker, karena Kristin melakukan panggilan di depan kami bertiga,” ujar IY, Selasa (25/6).

“Yang mengejutkan, terdengar jelas ketika Ambar menyebut nama saya dengan kata ‘ANEH’. Konotasi dari kata tersebut sangatlah negatif dan merendahkan, membuat kami merasa sangat tersinggung. Apakah pantas seorang CS bank mendiskreditkan calon kreditur dengan kata-kata seperti itu?” imbuh IY.

Menurut IY, pernyataan Ambar tersebut sangat berdampak secara psikologis dan merugikan dirinya sebagai calon debitur.

“Pernyataan tersebut tidak hanya merendahkan saya, tetapi juga merugikan secara psikologis dan moral. Sebagai calon kreditur yang berusaha mencari modal untuk usaha, saya merasa diperlakukan tidak adil. Hal ini menunjukkan adanya masalah serius dalam etika pelayanan di Bank Sumsel Babel, terutama dalam menangani nasabah kecil,” ungkap IY.

Insiden ini memicu pertanyaan besar mengenai etika dan profesionalisme pelayanan Bank Sumsel Babel. Bagaimana mungkin seorang CS bank dapat berbicara dengan nada merendahkan tentang calon kreditur di hadapan orang lain?

“Apakah ini mencerminkan cara Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat memperlakukan nasabah kecil mereka?” tanya IY.

Kami menuntut agar Bank Sumsel Babel segera mengevaluasi dan memperbaiki standar pelayanannya. Pelayanan yang baik dan profesional sangat penting, terutama bagi nasabah kecil yang sangat membutuhkan dukungan perbankan untuk mengembangkan usaha mereka. Nasabah kecil adalah tulang punggung perekonomian lokal, dan mereka berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan hormat.

“Pengalaman pahit yang saya alami menjadi bukti bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam pelayanan Bank Sumsel Babel. Insiden ini bukan hanya soal satu kata yang merendahkan, tetapi tentang bagaimana sebuah lembaga keuangan memperlakukan nasabah kecilnya. Bank Sumsel Babel harus segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki etika dan profesionalisme dalam pelayanannya, demi menjaga kepercayaan dan kehormatan nasabahnya,” pungkas IY.

Sementara itu, Wakil Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat, Mulyawan Prema Putra, mengaku telah mengonfirmasi masalah tersebut dengan Agus dan Memet. “Kami mengucapkan terima kasih atas masukan dan kritik yang diberikan. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi agar ke depannya pelayanan kami menjadi lebih baik lagi, mengingat bank ini adalah milik masyarakat Sumsel dan Babel,” pungkasnya. (**)

Sumber ; Asatu Online



Exit mobile version